"Apa benar sepatu ini dijual di sini?" tanya Aya.
Erni mengambil sepatu itu dan memeriksanya dengan seksama. Tak lama kemudian ia menyerahkan sepatu itu lagi pada Aya,
"Benar, Dek. Sepatu ini memang diproduksi di toko kami. Tapi sepatu dengan model ini sudah tidak ada lagi. Karena ini buatan khusus dan jumlahnya terbatas." jelas Erni.
"Jadi sepatu dengan model dan bentuk serta warna yang sama, sudah tidak ada lagi, Mbak?" tanya Aya lesu.
"Maaf, Dek. Tapi sudah tidak diproduksi lagi." jawab Erni.
Aya menundukan kepalanya lesu. Untuk sesaat ia seperti orang yang kehabisan tenaga.
"Ada yang bisa dibantu lagi, Dek?" tanya Erni.
Aya menatap Erni dan tersenyum lemah,
"Sudah tidak ada, Mbak. Terima kasih ya" katanya.
Aya kembali memasukan sepatu itu ke dalam kantong yang dibawanya dan berjalan keluar dengan langkah gontai. Bersamaan dengan saat Aya membuka pintu toko itu untuk keluar, pelayan toko lainnya yang bernama Dian, mendekati Erni,
"Ada apa, Er?" tanyanya sambil menunjuk Aya dengan kepalanya.