Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pemberontakan Cinderella

23 Mei 2019   05:40 Diperbarui: 23 Mei 2019   05:58 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Memey menolak amplop itu,

"Tidak usah! Iiihh... kamu itu dibilangin bandel amat yaa! Mbak ikhlas kok. Lagian kan Mbak yang udah maksa kamu untuk datang ke pesta itu. Jadi ini juga jadi tanggung jawab Mbak. Sudah. Simpan saja uangnya" kata Memey.

"Tapi..."

"Nggak pake tapi-tapian!" Memey menghela nafas, "Mbak itu sebenarnya ingin membuka pikiran kamu kalau tidak semua orang kaya itu akan berbuat sewenang-wenang seperti yang terjadi pada ibumu. Tapi kejadiannya malah begini. Mbak ternyata malah menggiring kamu masuk kandang macan. Ternyata ibu kamu ada benarnya juga. Kebanyakan orang-orang kaya itu adalah makhluk-makhluk ganas sejenis predator!" kata Memey.

Aya menatap Memey bingung dengan wajah berlinang air mata,

"Predator?"

Memey mengaangguk penuh semangat,

"Iya. Predator. Suka memangsa orang-orang kecil seperti kita. Auuumm!" kata Memey penuh semangat.

Aya tersenyum kecil,

"Mbak Memey bisa saja. Kalau orang kaya itu predator, trus kita apaan dong, Mbak?" tanya Aya.

Memey tampak berfikir,

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun