Memey menolak amplop itu,
"Tidak usah! Iiihh... kamu itu dibilangin bandel amat yaa! Mbak ikhlas kok. Lagian kan Mbak yang udah maksa kamu untuk datang ke pesta itu. Jadi ini juga jadi tanggung jawab Mbak. Sudah. Simpan saja uangnya" kata Memey.
"Tapi..."
"Nggak pake tapi-tapian!" Memey menghela nafas, "Mbak itu sebenarnya ingin membuka pikiran kamu kalau tidak semua orang kaya itu akan berbuat sewenang-wenang seperti yang terjadi pada ibumu. Tapi kejadiannya malah begini. Mbak ternyata malah menggiring kamu masuk kandang macan. Ternyata ibu kamu ada benarnya juga. Kebanyakan orang-orang kaya itu adalah makhluk-makhluk ganas sejenis predator!" kata Memey.
Aya menatap Memey bingung dengan wajah berlinang air mata,
"Predator?"
Memey mengaangguk penuh semangat,
"Iya. Predator. Suka memangsa orang-orang kecil seperti kita. Auuumm!" kata Memey penuh semangat.
Aya tersenyum kecil,
"Mbak Memey bisa saja. Kalau orang kaya itu predator, trus kita apaan dong, Mbak?" tanya Aya.
Memey tampak berfikir,