Mohon tunggu...
Murni KemalaDewi
Murni KemalaDewi Mohon Tunggu... Novelis - Lazy Writer

Looking for place to write

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pemberontakan Cinderella

21 Mei 2019   13:33 Diperbarui: 21 Mei 2019   13:48 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

DURI LANDAK V

Aya berdiri di depan gerbang sekolah sambil sesekali melambaikan tangan membalas sapaan teman-temannya yang lewat. Tak berapa lama suasana sekolah berubah sepi. Aya melongokan kepalanya, melihat ke arah dalam sekolah setengah menggerutu,

"Riska lama amat sih! Katanya cuma sebentar. Apa coba yang didiskusiin ama Pak Wisnu sampai lama begini?!"

Aya kembali bersandar di pagar sekolahnya sambil menendangi kerikil yang berserakan,

"Kira-kira aku mesti cari kerja dimana yaa?" bisiknya lesu.

Aya yang asyik melamun, tidak menyadari kedatangan 2 orang preman yang mendekatinya. Preman-preman itu saling melirik penuh perhitungan. Mereka kemudian mendekati Aya.

"Allo, Neng. Sendirian aja nih?" sapa salah seorang preman.

Aya kaget dan menatap preman-preman itu dengan pandangan takut. Ia berusaha menghindar, namun jalannya dihalangi oleh preman --preman itu.

"Mau kemana, Neng? Jangan buru-buru dong. Temenin Abang sebentar!" kata seorang preman lagi berusaha mendekati Aya.

Aya gemetar ketakutan,

"Per... permisi, Bang. Saya ada urusan mendadak. Sa... saya mohon lewat" pinta Aya.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun