DURI LANDAK V
Aya berdiri di depan gerbang sekolah sambil sesekali melambaikan tangan membalas sapaan teman-temannya yang lewat. Tak berapa lama suasana sekolah berubah sepi. Aya melongokan kepalanya, melihat ke arah dalam sekolah setengah menggerutu,
"Riska lama amat sih! Katanya cuma sebentar. Apa coba yang didiskusiin ama Pak Wisnu sampai lama begini?!"
Aya kembali bersandar di pagar sekolahnya sambil menendangi kerikil yang berserakan,
"Kira-kira aku mesti cari kerja dimana yaa?" bisiknya lesu.
Aya yang asyik melamun, tidak menyadari kedatangan 2 orang preman yang mendekatinya. Preman-preman itu saling melirik penuh perhitungan. Mereka kemudian mendekati Aya.
"Allo, Neng. Sendirian aja nih?" sapa salah seorang preman.
Aya kaget dan menatap preman-preman itu dengan pandangan takut. Ia berusaha menghindar, namun jalannya dihalangi oleh preman --preman itu.
"Mau kemana, Neng? Jangan buru-buru dong. Temenin Abang sebentar!" kata seorang preman lagi berusaha mendekati Aya.
Aya gemetar ketakutan,
"Per... permisi, Bang. Saya ada urusan mendadak. Sa... saya mohon lewat" pinta Aya.