Mohon tunggu...
Kemal Akbar Suryoadji
Kemal Akbar Suryoadji Mohon Tunggu... -

Mahasiswa "School tot Opleiding van Inlandsche Artsen" 2017

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Budaya, Definisi Berbagai Perspektif

12 Januari 2019   22:00 Diperbarui: 12 Januari 2019   22:03 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebudayaan merupakan salah satu kata yang memiliki arti beragam. Setiap orang, kelompok, maupun suatu masyarakat bisa saja memiliki persepsi yang berbeda mengenai definisi kebudayaan1.

Beberapa orang dapat mendefinisikan budaya berupa budaya Amerika, budaya Barat, budaya Cina, dan budaya lain yang menunjukkan sebuah identitas dari suatu wilayah2. Kata Budaya juga dapat 'disisipkan' sebagai level sebuah kemajuan, seperti 'high culture', 'folk culture', maupun 'popular culture'.2

Justifikasi dan stereotip atas seseorang atau kelompok melalui pendefinisian budaya, misalnya "orang itu cukup berbudaya". Lantas, bagaimanakah seharusnya kita mendefinisikan sebuah kebudayaan?. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata 'budaya' dapat diartikan sebagai bentuk akal dan pikiran maupun  adat istiadat yang nantinya dapat menghasilkan sebuah kegiatan dan penciptaan berupa kepercayaan maupun adat istiadat. Hasil penciptaan inilah yang dapat didefinisikan sebagai kebudayaan.3

Definisi lain mengenai kebudayaan juga disebutkan oleh seorang ahli geografi budaya bernama Don Mitchell yang berpendapat bahwa budaya merupakan 'nebulous structure of feelings' atau struktur perasaan yang samar yang menggambarkan kehidupan seseorang dan hal yang dihasilkannya (baik berupa seni maupun hal lain), seakan-akan perasaannya berusaha untuk berbicara.4

Kebudayaan merupakan suatu hal yang bersifat dinamis. A.L. Kroeber dan Kluckhon (1952) merangkum sebanyak 160 definisi mengenai budaya dalam bukunya yang berjudul "Culture: a Critical Review of Concepts and Definition"1.

Namun, 160 definisi tersebut tidaklah bersifat mutlak dan tetap karena budaya merupakan hal yang selalu berubah-ubah dari masa ke masa. Begitu halnya dalam penjelasan pasal 32 UUD disebutkan bahwa kebudayaan lama dan asli terhitung sebagai bentuk kebudayaan bangsa.

Penjelasan tersebut menunjukkan kepada kita bahwa pada dasarnya kebudayaan akan selalu berubah, menghasilkan kebudayaan baru maupun masyarakat yang konsisten akan kebudayaan lama, namun semuanya tidak perlu dipermasalahkan, karena tetap diperhitungkan sebagai kebudayaan bangsa5.

Kata Budaya memiliki beberapa arti namun memiliki makna yang sama jika ditinjau dari sisi etimologis. Beberapa sumber menyebutkan bahwa kata Budaya berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu Budhayah sebagai bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti akal dan pikiran. Budaya dalam Bahasa Inggris disebutkan sebagai culture yang berasal dari Bahasa lait yaitu colere memiliki arti yaitu mengolah atau mengerjakan6.

Bahasa Indonesia kadangkala mengartikan budaya dan kebudayaan dengan arti yang sama. Serapan dari Bahasa Inggris berupa culture dan cultural memiliki arti yang sama, kadang diartikan sebagai budaya, maupun kebudayaan. Beberapa sumber mempermasalahkan hal ini, dengan menyandingkan kata kebudayaan berasal dari kata cultuur yang merupakan Bahasa Belanda, dan diartikan sebagai kebudayaan, bukan budaya5. Sebagai tambahan, dalam Bahasa Arab, definisi kebudayaan disebut sebagai al-Tsaqafah yang bermakna sebuah proses mendekati kebenaran7. Definisi budaya dan kebudayaan dianggap perlu karena kata "Budaya" menjadi kata dasar untuk membentuk kata kerja

Terdapat beberapa istilah yang biasa digunakan dalam memahami budaya. Herskovits dan Malinowski menyebutkan istilah cultural determinism yang mengartikan bahwa budaya menjadi segala sesuatu yang dimiliki dan terdapat di masyarakat. Harkovits juga memandang bahwa terdapat istilah superorganic yaitu bahwa budaya menjadi sesuatu yang turun temurun8. Beberapa ahli antropologi juga mendefinisikan bahwa budaya disebut sebagai "struktur social" atas dasar budaya dapat mengatur hubungan interaksi seseorang di sebuah komunitas5. Mitchell juga memberikan istilah mengenai kebudayaan sebagai 'the ooposite of nature' yang mengindikasikan bahwa budaya akan membuat manusia menjadi manusia yang sebenarnya4.

Definisi kebudayaan yang cukup lengkap dapat dilihat dari gagasan Lawless yang mengartikan bahwa budaya merupakan pola perilaku dan keyakinan yang dipelajari, terintegrasi, rasional, dimiliki bersama, dan secara dinamik adaptif serta tergantung pada hubungan interaksi social manusia demi eksistensi mereka1. Geertz juga mendefinisikan bahwa sebuah sistem makna dan simbol yang disusun sebagai pengertian bahwa individu tersebut berusaha mendefinisikan dunianya, menyatakan perasaan, serta penilaiannya, dapat menjadi sebuah hal yang bisa mengembangkan diri, sehingga kebudayaan dapat menjadi sesuatu hal yang dapat diinterpretasikan9. Oleh karenanya, sebuah kebudayaan dapat dilihat dari luar dan menjadi ciri khas tersendiri dari sebuah kelompok komunitas10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun