Mohon tunggu...
kelvin ramadhan
kelvin ramadhan Mohon Tunggu... Freelancer - Sleepy man

Kaum burjois jogja | Bertekad minimal sekali sebulan menulis di sini | Low-battery human| Email : Kelvinramadhan1712@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mencari Titik Temu Generasi Tua dan Muda

23 Maret 2019   12:50 Diperbarui: 23 Maret 2019   13:09 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : http://www.nu.or.id

Akhir-akhir ini, khususnya di negeri ini. Banyak dijumpai berbagai konflik dan friksi antar kelompok. Kepentingan demi kepentingan mencuat dari berbagai sisi sebagai alasan mengapa hal tersebut terjadi.

Biasanya itu dipelopori oleh generasi tua yang mengaku paling mengerti tentang kondisi Indonesia saat ini. Kemudian, Saya rasakan bahwa kebanyakan yang menjadi korban dari itu semua adalah anak-anak muda bangsa ini yang menurut generasi usang tersebut dianggap sebagai generasi masa depan bangsa

Menilik dari Keegoisan generasi tua dalam mengurus negeri ini, saya berpikir bahwa sudah saatnya untuk beliau-beliau mengintegrasikan kepentingannya untuk memajukan bangsa ini serta mendorong terciptanya suasana yang nyaman agar anak-anak muda bangsa ini mampu mengembangkan bakat dan ilmu yang mereka miliki. Saya tidak memungkiri bahwa ada generasi tua tersebut yang peduli terhadap nasib generasi muda saat ini walau jumlahnya tak sebanding dengan yang tidak, khususnya di bidang politik.

Dalam sejarah Indonesia kita, ketidakharmonisan antar generasi kerap terjadi. Contohnya seperti kasus penculikan Sokerano-Hatta ke Rengasdengklok ataupun demo besar-besaran mahasiswa untuk menurunkan posisi Soeharto sebagai Presiden Indonesia dua dekade yang lalu.

Namun, kali ini saya tak mengharapkan hal-hal seperti itu terjadi lagi karena saat ini adalah momentum untuk generasi tua dan generasi muda bersatu padu dalam upaya menerbangkan negeri ini ke berbagai pelosok dunia. Dibutuhkan the new breakthrough atau merujuk pada Kasali (2017) yang mengungkapkan padanan kata baru yaitu disrupsi yang mana sudah saatnya bagi generasi muda untuk menumbangkan sistem yang ada dan menggantinya ke dalam sistem yang baru.

Saya dapat mengambil contoh Negara Malaysia. Saat ini Malaysia dipimpin oleh seorang perdana menteri tertua di dunia, yaitu Mahathir Mohammad. Walau nampak tua, di satu sisi beliau juga menunjuk salah satu menteri termuda sepanjang sejarah yaitu Syed Saddiq.

Dalam usia 25 tahun, ia dipercayai oleh Mahathir untuk menjadi menteri pemuda dan olahraga Malaysia. Hal itu mengindikasikan bahwa ada integrasi antar generasi yang sedang terjadi di negeri Malaysia saat ini. Dalam berbagai kesempatan, Syed Saddiq mengatakan bahwa dirinya ditunjuk guna memenuhi aspirasi kaum muda Malaysia yang sempat mendapat tekanan dibawah kepemimpinan perdana menteri sebelumnya.

Mahathir mengajarkan kepada kita bahwa tua itu bukan diukur dari usia. Tetapi, tua itu bergantung pada sikap yang kita ambil untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Anak muda pun akan terlihat tua jika sikap yang ia ambil ternyata telah usang.

Oleh karena itu, sudah saatnya generasi tua untuk mengalihkan sebagian urusan-urusan di negeri ini kepada generasi muda. Sebaliknya, generasi muda dituntut harus bisa mengajarkan berbagai kecanggighan teknologi kepada yang tua.

Jika hal tersebut dapat tercapai, saya yakin kita dapat berlari dengan cepat guna mencapai cita-cita yang telah disepakati oleh pendiri bangsa ini yakni, mewujudkan suatu negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun