Semarang - Sampai saat ini sampah plastik masih menjadi masalah utama pencemaran lingkungan baik di darat maupun di laut. Hal ini diakibatkan karena penggunaan plastik dan botol plastik sekali pakai sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Di Indonesia, jumlah sampah plastik mencapai 11,6 juta ton per tahun atau 17% dari jumlah sampah nasional. Berdasarkan angka tersebut, Indonesia menempati urutan kedua negara dengan sampah plastik terbanyak di dunia dan menempati urutan keempat pengguna botol plastik terbanyak di dunia. Sementara itu, Kota Semarang dengan jumlah penduduk yang besar juga menghasilkan sampah plastik yang besar pula. Menurut Pemerintah Kota Semarang, potensi sampah plastik yang dihasilkan oleh Kota Semarang mencapai 120 ton setiap harinya.
Dengan potensi sampah plastik di Kota Semarang yang cukup besar, sangat penting bagi masyarakat untuk mengetahui dan mengimplementasikan cara mengurangi penggunaan plastik dan botol plastik sekali pakai dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, dibentuklah program edukasi kepada masyarakat mengenai pengurangan penggunaan plastik dan botol plastik sekali pakai. Program ini dilaksanakan oleh Yulia Widiastuti, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Lingkar Kampus Utama Universitas Diponegoro. Program edukasi ini dilaksanakan di RW 03 Kelurahan Tembalang pada tanggal 12 November 2022 dan dihadiri oleh ibu-ibu PKK RW 03 Kelurahan Tembalang.Â
Edukasi dilakukan melalui penyampaian materi kondisi kedaruratan sampah plastik di Indonesia, dampak yang akan ditimbulkan dari adanya sampah plastik, cara mengurangi penggunaan plastik dan botol plastik sekali pakai, manfaat mengurangi plastik dan botol plastik sekali pakai, serta pemanfaatan lebih lanjut sampah plastik dan botol plastik sekali pakai. Selain dilakukan melalui penyampaian materi, ibu-ibu PKK RW 03 Kelurahan Tembalang juga diberikan sebuah booklet yang berisi materi edukasi dari masing - masing anggota kelompok KKN.Â
Kegiatan edukasi ini mendapatkan sambutan yang positif dari masyarakat terutama ibu-ibu PKK yang hadir. Melalui edukasi pentingnya mengurangi pemakaian plastik dan botol plastik sekali pakai yang telah dilaksanakan, diharapkan masyarakat dapat mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang didapat untuk kehidupan sehari-hari, sehingga sampah yang timbul akibat plastik dapat berkurang dan pencemaran yang disebabkan oleh sampah plastik dapat tertanggulangi.
