Mohon tunggu...
Kelik Novidwyanto
Kelik Novidwyanto Mohon Tunggu... Penulis lepas; Pegiat di Komunitas Disambi Ngopi; Birokrat

Mulai aktif menulis sejak masih kuliah, ketika bergabung dengan Persma BPP Cakrawala serta kepengurusan HMI. Memiliki minat di bidang psikologi dan humaniora. Beberapa tulisannya dimuat di Kumparan, Brilio dan media online lainnya. Saat ini berprofesi sebagai birokrat di Pemerintah Kota Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tao, Mengalir Laksana Air

24 Februari 2025   11:28 Diperbarui: 24 Februari 2025   11:27 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu prinsip Taoisme: Mengalir Laksana Air. (Sumber: Istock)

"If you are depressed, you are living in the past. If you are anxious, you are living in the future. If you are at peace, you are living in the present."

"Jika kamu tertekan, kamu sedang hidup di masa lalu. Jika kamu cemas, kamu sedang hidup di masa depan. Jika kamu damai, kamu sedang hidup di masa kini."

--- Tao Te Ching

KUTIPAN di atas merupakan bagian ajaran Taoisme seperti termaktub dalam kitab "Tao Te Ching". Mengajarkan bahwa ketenangan dan kedamaian hanya bisa ditemukan ketika kita sepenuhnya hadir di masa sekarang.

Taoisme menekankan pentingnya hidup selaras dengan aliran alami kehidupan, tanpa terjebak dalam penyesalan akan masa lalu atau kekhawatiran tentang masa depan. Dengan hidup di saat ini, kita dapat merasakan kedamaian yang mendalam, sebagaimana prinsip "wu wei" yang mengajarkan untuk bertindak tanpa paksaan dan mengalir laksana air.

Taoisme

Tao, sebuah aliran filsafat dan agama yang berasal dari Tiongkok, yang mengajarkan kehidupan selaras dengan "Tao" atau "Dao," yang berarti "jalan" atau "prinsip dasar" yang mengatur alam semesta.

Taoisme menekankan pentingnya kehidupan yang alami, spontan, dan seimbang, serta mengikuti aliran hidup tanpa berusaha keras atau memaksakan kehendak. Salah satu konsep inti dalam Taoisme adalah "wu wei", yang berarti bertindak tanpa paksaan atau usaha berlebihan.

Sejarah Taoisme berkembang sekitar abad ke-4 hingga ke-3 SM di Tiongkok. Ajaran ini dipengaruhi oleh pemikiran Laozi (Lao Tzu), filsuf yang dipercaya sebagai pendiri Taoisme. Laozi dikenal melalui kitab "Tao Te Ching" yang mengandung ajaran-ajaran dasar tentang Tao dan cara hidup yang seimbang dan harmonis. Tao Te Ching menekankan ketidakpastian hidup dan bagaimana seseorang harus menghadapinya dengan ketenangan dan kebijaksanaan.

Selain Lao Tzu, tokoh penting lainnya dalam sejarah Taoisme adalah Zhuangzi (atau Chuang Tzu), seorang filsuf yang mengembangkan ide-ide Taoisme lebih jauh dengan menekankan pentingnya kebebasan individu, relativitas, dan pembebasan diri dari norma sosial yang mengekang.

Ajaran Taoisme pada awalnya bersifat filosofis, namun seiring berjalannya waktu, berkembang menjadi sistem kepercayaan yang lebih religius dengan praktik-praktik ritual, pemujaan terhadap dewa-dewa, serta pencarian kehidupan abadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun