"Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita shalihah (H.R Muslim)"
Tidak diragukan lagi bahwa islam datang untuk menjaga kemulyaan dan memelihara kemulyaan wanita, dan menempatkannya pada tempat yang sesuai, dan islam menjauhkan wanita dari perkara yang dapat memburukan dan mencemari kemulyaannya, serta memerintahkan pula kepada wanita untuk menjaga kesopanan dalam pakaiannya, dan mewajibkan berhijab, karena dengan berhijab dirinya lebih terjaga dan lebih suci dari semua fitnah.
Kalau kita perhatikan realita hari ini, bahwa perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh sebagian kaum wanita muslimah sungguh sesuatu yang menyedihkan dan memilukan, mereka mempertontonkan perhiasannya, menampakan keindahan tubuhnya dihadapan para laki-laki yang bukan mahromnya, dan mereka keluar rumah dalam keadaan bersolek dan memakai wangi-wangian untuk bercampur baur dengan para laki-laki baik itu dipabrik maupun dikantor, tanpa kita sadari bahwa semua itu merupakan fitnah yang besar.
Penyebab utama yang mendasari seorang wanita muslimah keluar rumah tanpa mengenakan hijabnya yaitu dikarenakan kurangnyya kesadaran akan  hakikat dan perananya sebagai seorang muslim, dan hanya ingin mencapai kemakmuran ekonominya saja.
" Pakai jilbab itu ribet, mengganggu pekerjaan saya, bisa-bisa kalau saya pakai jilbab nanti saya dipecat. Kalau saya dipecat nanti saya mau makan apa? Keluarga saya mau dikasih makan apa? "
Anda pernah mendengar sikap seperti itu? Kurang lebihnya seperti itulah pernyataan yang sering kita dengar dari beberapa wanita muslimah yang kurang memahami akan kewajibannya.
Saudariku...islam tidak pernah membatasi ruang gerak seorang muslimah selama hal tersebut tidak mengandung kemaksiatan kepada Allah. Akan tetapi, islam membatasi segala hal yang dapat membahayakan seorang muslimah dalam melakukan aktivitasnya baik dari sisi dunia maupun dari sisi akhirat. Jilbab yang menjadi salah satu syari'at islam adalah sebuah perhargaan sekaligus perlindungan bagi kaum wanita, terutama jika ia hendak melakukan aktivitas diluar rumah, seperti bekerja. Jika seorang muslimah menggadaikan jilbabnya demi sebuah pekerjaan semata itu adalah cara yang keliru, karena tanpa jilbab justru malah akan mendatangkan sebuah mala petaka.
Saudariku...tahukah engkau siapa yang memberimu rizki? Bukankah Allah? Allah yang memerintahkan para malaikat untuk membagikan rizki kepada setiap hambanya. Mengapa engkau lebih menghawatirkan atasanmu yang juga rizkinya bergantung kepada kemurahan Allah? Apakah jika engkau lebih memilih untuk tetap tidak berjilbab, maka atasanmu itu akan menjamin dirimu menjadi calon penghuni surga? Ataukah Allah yang akan mengadzabmu akibat kedurhakaanmu itu?
Banyak wanita muslimah yang takut tidak mendapatkan pekerjaan, bahkan cemas kehilangan karir karena merasa tidak nyaman dengan jilbabnya. Tenang saja ukhti jilbabmu tidak akan menghambat sedikitpun aktivitasmu, disini saya akan memberikan  beberapa tips bagi para wanita muslimah yang berprofesi sebagai wanita karir untuk tetap tampil fashionable, elegan, anggun tapi juga ready to work namun tidak melanggar ketentuan seorang muslimah.
- Ukhti harus memiliki beberapa item seperti kemeja panjang, rompi, coat selutut, long coat, celana panjang serta rok panjang yang dapat dipadupadankan serta dapat dikreasikan dengan bermain warna.
- Gunakan blazer. Blazer adalah busana yang bisa digunakan dalam suasana santai maupun formal. Gunakan Blazer sebagai luaran ukhti saat menggunakan maxi skirt maupun celana. Blazer membuat penampilan ukhti lebih tegas dan nampak professional.
- Sesuaikan busana kerja dengan kebijakn kantor. Untuk kantor dengan lingkungan formal sebaiknya pilih warna lebih gelap dan tidak terlalu mencolok. Sedangkan untuk lingkungan kerja kreatif, ukhti bisa lebih bermain warna dengan warna yang lebih cerah.
- Pilih pakaian dengan bahan dasar polyester yang dicampur dengan katun. Bahan tersebut selain cocok untuk daerah tropis juga tidak mudah kusut dan lebih berkesan formal. Bila ukhti ingin penampilan yang casual namun tetap gaya, gunakan celana panjang yang dipadu dengan kemeja panjang. Gunakan belt di luar kemeja dan pilihlah belt yang ramping agar lebih cantik dilihat.
- Untuk kesan lebih formal saat akan bertemu klien, ukhti bisa memadukan rompi atau long coat. Long coat juga cocok digunakan untuk busana perjalanan bisnis.
- Busana kerja yang feminim bisa ukhti terapkan sekalipun ukhti menggunakan rok panjang. Ukhti bisa memanfaatkan maxi dress atau maxi skirt dengan warna-warna yang cerah atau pastel. Bisa juga menggunakan rok sepan, tapi jangan terlalu ketat yah ukhti. Padukan dengan blouse bila ukhti menggunakan maxi skirt, atau gunakan kardigan bila ukhti menggunakan maxi dress.
- Untuk hijab sebaiknya pilih warna yang tidak mencolok. Jangan gunakan hijab dengan banyak motif jika ukhti mengenakan batik. Pilihlah salah satu warna dominan dari pakaian tersebut.
- Pilihlah motif yang tidak terlalu besar. Motif besar hanya akan membuat ukhti terlihat gemuk. Selain itu hindari aksesoris dibagian pinggul, pinggang dan dada. Selain itu sebaiknya gunakan atasan sepanjang paha untuk menutupi bagian belakang dengan sempurna.
- Selektif dalam memilih bahan kerudung. Pilihlah bahan kerudung yang lembut dan memberikan kesan jatuh seperti sifon.
- Hindari penggunaan bahan tipis, karena akan memperlihatkan aurat. Jika terpaksa menggunakan pakaian tipis maka harus dilapisi dengan baju lain. Sehingga gaya berbusana ukhti tidak melanggar ketentuan.
- "Inget yah ukhti memakai jilbab itu adalah kewajiban setiap wanita muslimah. Hijabmu tidak akan menghalangi sedikitpun aktivitasmu. Hijab itu membuatmu berdaya. Hijab itu membantumu untuk melakukan apa yang kamu inginkan. Yakin masih mau menggadaikan jilbab demi karirmu itu? "