Mohon tunggu...
Inge
Inge Mohon Tunggu... -

Menyenangi KESEDERHANAAN. EGO tidaklah sederhana tetapi CINTA.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hambar

18 November 2011   01:43 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:31 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

“Kemarilah, Ratna,” suara Edi lembut sambil merengkuh Ratna ke dalam pelukannya. Ratna pun hanya mampu terisak dalam pelukan hangat Edi.

“Tinggallah bersamaku malam ini, sayang,” Edi membujuk Ratna.

“Aku tak bisa, mas. Harap kamu mengerti,” jawab Ratna, masih dengan terisak.

“Tapi malam ini suamimu tak ada di rumah, kan? Dia baru akan pulang dari luar kota seminggu lagi,” Edi masih terus membujuk Ratna. “Aku tahu perasaan kamu. Kamu kesepian, hambar. Tak mungkin kamu berada disini bersamaku sekarang, berlari sejauh ini. Kamu tahu bahwa kamu tak bahagia bersama Roni. Mengapa harus membohongi dirimu? Bukankah berarti kamu membohongi suamimu juga? Ayolah, sayang.”

“Mas...,” Ratna berkata lirih dalam kebimbangan. Dia mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari Edi yang selama ini tidak ditemukannya pada suaminya. Semua ditutupinya karena tidak ingin mempermalukan keluarga besarnya dan suaminya.

Dan Edi seolah dapat membaca pikirannya.

“Mengapa? Kamu ragu? Kamu takut? Lupakan suamimu. Lupakan keluarga besarmu. Malam ini adalah milik kita. Ini adalah kesempatan kita. Akupun sayang....”

“Banguuuuunnnn! Sudah siaaannngg! Tidur aja kerjanya!” pekik Rina, istri Edi, membangunkannya dari tidurnya.

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun