Mohon tunggu...
Dwi Jatmiko
Dwi Jatmiko Mohon Tunggu... Guru - Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang Keagamaan Peduli Agama, Peduli Sistem, Peduli Manusia dan Peduli Lingkungan. Jatmiko adalah Wakasek Bidang Humas Sekolah Penggerak Berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Dibanting Banting Ajarkan Siswa Bernalar Kritis

19 Oktober 2022   17:36 Diperbarui: 19 Oktober 2022   17:55 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Achmad Chusairi WigunaCita- cita : Arsitek, Salah Satu Siswa Berhasil Bernalar Kritis dengan Menulis Membaca & Diskusi /Dokumen Pribadi

Pada awalnya saya ingin shalat di masjid al Wustha Pura Mangkunegaran bersama teman saya yaitu saya, L, J, dan C, Z, H. 

Saya ingin melaksanakan shalat qabliyah saya diganggu oleh teman saya yaitu Z dan J saat saya sujud bokong saya ditusuk oleh jari Z saya menahan untuk menjerit, ternyata saat saya rakaat kedua J dan L ikut melaksanakan shalat qabliyah, ternyata ada C yang menggangu L saya langsug menarik C dan saya berkata 

"Jangan diganggu di lagi shalat" lalu tanpa sepengetahuan saya atau tanpa alasan H "menbanting dalam tanda kutip" saya dengan sekuat tenaga awalnya saya sempat terdian, lalu beberapa saat kemudian saya menangis karena kesakitan saya langsung didatangi oleh teman- teman saya yang lainnya lalu saya melaksana kan wudlu lagi karena saya BL ibu saya pernah berkata "kalo kamu nangis pas mau shalat kamu batal jadi harus wudlu lagi" lalu saya menunaikan shalat dhuhur secara berjamaah setelah selesai melaksanakan shalat dhuhur saya mendatangi H karena saya telah belajar tentang berwawasan luas di tempat ibadah/ masjid dan berkata "H aku minta maaf kalo tadi sempat menggagumu di saat yang tepat ya" H malah berkata " Lho? kan harusnya aku yang meminta maaf?" Gapapa kitaberteman lagi aja "Makasih ya Achmad" sama sama,

Nah cerita ini sekedar ilustrasi sobat Kompasianer, maka mari ajarkan anak-anak kita berwawasan luas di manapun berada, tergerak, bergerak dan menggerakkan.

Berwawasan Luas artinya
 Memiliki pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni. Orang yang Berwawasan Lusa akan mampu bergaul secara baik.

Hikmah cerita di atas adalah :
1. Saya akan lebih waspada dan akan melihat situasi terlebih dahulu untuk malakukan sesuatu
2. Harus lebih belajar tentang tata krama di masjid dan tata krama saat shalat
3.Tidak boleh langsung melakukan suatu hal tanpa mengetahui kebenaran
4. Harus berpikir positif

Untuk itulah diperlukan kebiasaan membaca. Mengapa demikian? Sebab dengan terbiasa membaca, tanpa disadari seseorang akan belajar cara menulis dari orang-orang yang lebih dulu menulis. Semakin banyak bahan bacaan yang dilahap, seseorang juga akan menemukan gaya tulisan yang menurutnya menarik, hingga akhirnya mengembangkannya sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun