Mohon tunggu...
Dwi Jatmiko
Dwi Jatmiko Mohon Tunggu... Guru - Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang Keagamaan Peduli Agama, Peduli Sistem, Peduli Manusia dan Peduli Lingkungan. Jatmiko adalah Wakasek Bidang Humas Sekolah Penggerak Berkemajuan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Edukasi Nol Plastik di Satuan Pendidikan

5 Oktober 2022   08:36 Diperbarui: 5 Oktober 2022   09:52 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu siswa sekolah penggerak Humairas kampanye gerakan kecil untuk dunia bebas sampah plastik/dokumen pribadi

Penggunaan plastik telah menjadi kebutuhan dalam pola hidup masyarakat Indonesia. Saat ini plastik dapat ditemukan hampir di setiap kehidupan manusia, mulai dari pembungkus makanan, sendok plastik, garpu plastik botol kemasan minuman, karung beras, kantong untuk membawa barang, dan mainan anak. 

Produk dari plastik yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah produk kemasan makanan yaitu mencapai 80%. Besaran jumlah plastik yang digunakan untuk mengemas, membungkus, dan menyimpan makanan mencapai 53% untuk kemasan makanan sedangkan sisanya diperuntukkan sebagai kemasan yang bersifat kaku sebagai kemasan minuman atau berbentuk botol. 

Sekolah merupakan salah satu tempat yang sangat berperan dalam menerapkan pendidikan karakter. Anak-anak yang sekolah sebagian besar menghabiskan waktunya di sekolah, sehingga apa yang didapatkan di sekolah akan mempengaruhi karakternya. Banyak kegiatan yang bisa dikembangkan dalam rangka penerapan pendidikan karakter terutama karakter peduli lingkungan. Sehingga anak – anak sekolah secara sadar diri membuang sampah di tempat sampah yang sesuai dengan jenis sampahnya. 

Program Sekolah Adiwiyata diharapkan dapat meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui kegiatan pengendalian pemcemaran, pengendalian kerusakan, dan pelestarian fungsi lingkugan di sekolah. Dalam Undang Undang No. 18 tahun 2008, pengelolaan sampah diklasifikasikan ke dalam pengurangan sampah dan penanganan sampah. Pengurangan sampah terdiri dari pembatasan sampah, guna ulang sampah, dan daur ulang sampah. 

Upaya pengurangan penggunaan plastik di sekolah juga masuk kedalam SE Walikota Surakarta tahun 2021 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah dan Pesantren (UKS/M) di Kota Surakarta dimana didalamnya mengenai kantin sekolah sehat yaitu pengurangan penggunaan plastik dan pengelolaan sampah secara terpilah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, dan Recycle). 

Gita Pertiwi bersama Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) mengkampanyekan “Ban the Big 5” yaitu edukasi untuk mengurangi 5 jenis plastik sekali pakai yang paling sering dihasilkan, diantaranya kantong plastik, styrofoam, sachet, sedotan plastik, dan microbeads. Dengan mengajak siswa, guru di tingkat SD, SMP Adiwiyata, webinar ini diharapkan mengawali penanaman nilai karakter siswa dan mendorong kebijakan pengurangan plastik di sekolah.

Gita Pertiwi sebagai salah satu anggota Aliansi Zero Waste Indonesia (AZWI) mendorong kampanye “Ban the Big Five (5)” di berbagai tingkatan satuan pendidikan untuk mendukung kebijakan pengurangan plastik di sekolah dengan mengeliminasi penggunaan plastik sekali pakai seperti kantong plastik/kresek, sedotan, styrofoam, sachet. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun