Mohon tunggu...
Keiyu Saddha
Keiyu Saddha Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Psy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Harapan dari Lautan

19 November 2024   10:28 Diperbarui: 19 November 2024   16:55 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harapan dari Lautan

Di sebuah kota kecil di pinggir laut, tinggal seorang remaja bernama Yuigahama Hina. Ia adalah seorang gadis berusia 19 tahun yang penuh motivasi dan mendambakan lautan.

Namun, Hina memiliki keterbatasan pada kakinya yang lumpuh. Hal ini membuat Hina harus menggunakan kursi roda untuk melakukan mobilitas. 

Meskipun jarang keluar rumah, Hina senang melukis karya tentang pemandangan lautan yang ia mimpikan dan bayangkan selama ini karena ia belum pernah menyentuh lautan. Ia hanya pernah melihatnya di internet. 

Hina memiliki nenek yang sangat menyayanginya, namun neneknya memiliki kebiasaan buruk, yaitu berjudi untuk mendapatkan uang, walau hanya untuk kesenangan saja. 

Nenek Hina sering kali pergi keluar rumah, sehingga Hina membutuhkan asisten yang membantunya dalam kehidupan sehari-hari sekaligus mengawasinya.

Di suatu sore, seorang pemuda bernama Akira Avdol yang berusia 21 tahun, bekerja di sebuah toko kecil di pinggir laut yang menyediakan banyak kosmetik bertema kelautan seperti kerang. Sore itu, ia sedang berjalan pulang ketika tiba-tiba seorang perempuan yang tidak ia kenal jatuh dari kursi rodanya.

"Aduh!" Hina terjatuh dari kursi rodanya dan menabrak seseorang yang sedang berjalan.

Seorang pemuda, sekitar dua puluh satu tahun, tersentak kaget. Melihat Hina terjatuh, ia langsung membungkuk, wajahnya tampak penuh perhatian.

"Kamu tidak apa-apa? Apa kamu terluka?" tanya Akira Avdol.

Hina mengangguk dan merasa canggung karena ia jarang sekali berinteraksi dengan orang baru, apalagi orang yang begitu ramah. "Terima kasih... um, siapa namamu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun