Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sapi Namaku

13 Mei 2025   18:54 Diperbarui: 13 Mei 2025   18:54 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setiap mendekati musim haji,
Itulah sa'at yang membuatku selalu cemas
Biasanya, aku yang rakus segala tiba-tiba saja enggan makan
Sengaja diet ketat biar badanku kurus

Telah sekian tahun ini, pak Rahmat yang menggembalaiku heran
Kenapa aku selalu kurus kering ketika bulan haji tiba
Tubuhkupun akan selalu dikerubuti rangit walau telaten dibersihkan
Aku sengaja akan kembali berkubang setelah mandi

Aku adalah bagian dari sapi-sapi piara'an pak Rahmat yang banyak
Telah tujuh tahun berjalan ini pak Rahmat merawatku
Silih berganti teman-temanku dijual ketika bulan haji tiba
Ada kesedihan yang dalam berpisah dari teman-teman sepermainan

Musim haji tahun ini kembali telah mendekati waktu
Ada terbersit perasa'an was-was kalau kali ini pak Rahmat melirikku  
Meski biasanya pak Rahmat enggan menatapku berlama ..
Ma'afkan pak Rahmat, aku belum siap berpisah dengan hangat pelukmu.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun