Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Trump dan Jalan Tikus Kita

14 April 2025   13:43 Diperbarui: 14 April 2025   13:43 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)
Donald Trump, wajahnya berseri bangga dalam congkaknya,
Dia tengah berasik-asik mesra, meniup terompet adi kuasanya dengan lantang
Suara terompet itu teramat nyaring membuat para tikus-tikus got berisik
Nampan kue besar yang tengah mereka gerogoti dalam pesta-pora di liangnya terusik 

(2)
Sesungguhnya,para tikus got itu hanya pura-pura menjerit saja ..
Mereka tak-lah bersungguh-sungguh merasakan betapa sakitnya gendang telinga negeri
Terlalu banyak jalan tikus baru yang telah mereka eja, kerat dan retas
Para tikus got itu bersungguhan telah terlalu lama mabuk kesurupan comberan

(3)
betapa luas dan masifnya kerusakan sawah-ladang ini ..
Sia-sia saja kaum tani merawat pematang dengan cucuran keringat dan air mata ..
Bahkan, do'a-do'a yang selalu dilantun-panjatkan-pun seolah tumpah
Mister Trump, terus-lah kau tiup sangkakalamu itu hingga para tikus itu mati kekenyangan.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun