Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sandiwara Sunyi

20 Maret 2023   09:41 Diperbarui: 20 Maret 2023   09:44 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simpan tawa itu diam-diam, dalam erat genggamanmu

Sendirian, meskinya menggeliat tak henti pada

Sorak yang ingin meliar bebas ditepuk-lepaskan, biarkan saja

Sunyi itu berisik, menceritakan semua tipu-dayanya   

Pada segalanya yang berpura-pura, itu semua

Hanya mengulang cerita lama yang telah distensil pensil, pada

Buku waktu yang ditikam mati di bawah meja-meja silap, ketika

Orang-orang disihir lelap dalam kesaktian lupa

Simpan saja tawa itu diam-diam, dalam erat genggamanmu

Sendirian, meski mungkin hatimu pecah karenanya, apapun itu

Biarkan tawamu tersimpan diam, diam-diam dan

: Jangan pernah lepaskan!, "karena sunyi itu hanya berpura-pura mati".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun