Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dunia Kata-Kata

12 Maret 2023   22:15 Diperbarui: 12 Maret 2023   22:37 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mumpung malam belum pergi dan

Pintu rumahnya belum dikunci

Ayo, se-sekali bertamu sambil mengurai segala yang membelenggu

Bawa cemilan, jangan lupa

Kita buka semua khayal yang telah membatu satu-persatu

Bebaskan erat kekang bayang yang memaksa

Membiarkan kata bicara, tentang:

Cinta yang terhempas

Harap yang pupus dan bahkan selingkuh yang luka

Ayo, segerakan berlari ..

Menyeruput segala mimpi yang terhempas sesukanya di rumah kata

Mumpung malam belum terkunci, Dan

Dunia nyata kita kembali pulang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun