Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seikat Mawar

10 Maret 2023   10:49 Diperbarui: 10 Maret 2023   10:52 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seikat mawar segar, pernah

Kutanamkan dalam-dalam, di sanubari ini, dengan

Duri-duri tajamnya sekalian

Meski tanpa akar

Di setiap pagi menyingsing, seikat mawar ini

Kusapa dengan cinta, kutumpahkan

Segenap kasih yang kupunya, Sepenuh jiwa, berharap

Kan ada tunas tumbuh di sela ranumnya

Haripun terus berlari

Waktu dengan cepat berganti musim, namun masih saja

Tak kutemukan tunasmu tumbuh, malah ..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun