Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sebelum Jam Tujuh Pagi

12 Januari 2023   08:59 Diperbarui: 12 Januari 2023   09:15 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Di bawah selimut kantuk,

Asap-asap knalpot menghitam berkejaran berupaya pergi

Bergegas menggelitik hari, membanjiri

Lorong dan jalan-jalan penat

(2)

Ada tas sekolah anak bergambar berbi, yang sesenggukan

Tersangkut tangis, dan tercecernya

Pe-er bocah yang belum selesai di kerjakan, sebab

Terperangkap demam sorak lato-lato

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun