Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setelah Pagi Pergi

28 November 2022   10:25 Diperbarui: 28 November 2022   10:39 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi begitu tergesa di atas sepatu square toe heels hitam itu

Meninggalkan seonggok cucian di dapur

Sisa tulang ikan semalampun turut menggeliat

Tajam menyeruak diantara cangkir dan piring kotor

 

Nun di atas kasur dipan nan empuk

Suara dengkur masih nyenyak nian menyelinap  

Tampak sebaris panjang catatan belanja'an tergolek di sampingnya

Menunggu kantuk itu pergi

Masih seperti pagi kemarin dan

Pagi yang sebelumnya juga selalu tergesa menyeka hari

Pagi inipun berlalu pergi seperti biasanya

Membiarkan siang nan kerontang menelanjangi dengkur yang lalai   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun