Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita tentang Hari Ini

27 September 2022   12:17 Diperbarui: 27 September 2022   12:21 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Ada seragam coklat yang masih saja lusuh tergantung

Telah berbulan-bulan dibiarkan teronggok bau dipenghujung binatu

(2)

Ada pula sepotong buku kamus bahasa inggris yang lalai

Di dalamnya sembunyi tikus got yang mengerat tumpukan fulus diam-diam

(3)

Di ujung timur sana ada juga laku lancung yang ikutan jumawa

Mengotori birunya laut papua yang indah dengan bualan sampah kasino

 

(4)

Hari ini, ada juga cerita cinta tentang sepakbola nanti malam yang dapat membuat jantung ini berdegup kencang

Tak sabar inginku rasanya mempercepat langkah waktu mendekat, menyaksikan kepak sayap garuda nusantara terbang tinggi dan paruhnya yang tajam kembali mencabik mangsa.

Enyahlah menjauh cerita-cerita usang hari ini tentang selainmu, Bola!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun