(1)
Waktu yang ditanak masih saja merupa cerita
Pada tungku kehidupan yang jauh merentang asa
Telunjuk yang senantiasa berdetik adalah api yang menyala
Membakar nafas agar matang bermakna
(2)
Waktu yang ditanak masih merupa jika-jika  Â
Ketika tungku kehidupan yang membakar tak jua meretas
Padahal telunjuk ini selalu basah berpeluh
Menuliskan kisah yang masih saja hambar membakar
(3)
Waktu kiranya masih saja merajut janji-janji
Menanti lembaran hari menjadi buku di dalam dada
Agaknya kata yang ditanak belumlah lengkap mewujud cerita
Meski 'tlah panjang dirasa jemari ini menorehkan kata   Â