Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bertanak Kata

17 September 2022   20:41 Diperbarui: 17 September 2022   20:47 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Waktu yang ditanak masih saja merupa cerita

Pada tungku kehidupan yang jauh merentang asa

Telunjuk yang senantiasa berdetik adalah api yang menyala

Membakar nafas agar matang bermakna

(2)

Waktu yang ditanak masih merupa jika-jika   

Ketika tungku kehidupan yang membakar tak jua meretas

Padahal telunjuk ini selalu basah berpeluh

Menuliskan kisah yang masih saja hambar membakar

(3)

Waktu kiranya masih saja merajut janji-janji

Menanti lembaran hari menjadi buku di dalam dada

Agaknya kata yang ditanak belumlah lengkap mewujud cerita

Meski 'tlah panjang dirasa jemari ini menorehkan kata      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun