Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi Sore

8 September 2022   14:19 Diperbarui: 8 September 2022   15:07 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Menjelaga hari

Jalanan kiranya 'tlah menyampah

Langkahpun jenuh

Kemana lagi kaki waktu kan menentu

Bukan karena lelah

Bukan pula sebab asa yang punah

(2)

Menjelang petang

Menyongsong jalanan ketika bersimpangan arah

Selalu sampah nan terpampang

Mengeja kumparan kusut

(3)

Menyisik peluh

'Tlah majal terompah ini menapak

Bukan karena lelah

Bukan pula sebab asa punah tertumpah

Jalanan memang kiranya telah penuh padat menyampah

Setiap harinya pada waktu yang menggumpal penat

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun