Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ember Bocor

5 September 2022   20:36 Diperbarui: 5 September 2022   20:46 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dialog si pandir dan si fulan

(1)

(Fulan)

Hai Pandir, kenapa ember yang bocor itu masih saja kau isi dengan air?

Seharusnya, kau tambal lah ember itu terlebih dahulu? Atau kau beli ember yang baru, agar tak mubazir

(2)

(Pandir)

Woi Fulan, kau tahu apa dengan emberku ini? Terserah akulah mau kutambal atau tidak, apa pula urusanmu?

(3)

(Fulan)

Pandir!, aku tak urusan dengan kau, terserah kau ajalah semaumu suka, itu ember memang punya kau tapi untuk kau tahu, air itu kau ambil dari sumurku dan sumurku itu dimanfaatkan oleh orang banyak, sayang kan kalau airnya sia-sia karena tumpah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun