Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Air Mata Jelata

3 September 2022   16:23 Diperbarui: 3 September 2022   16:31 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

merdeka itu masih berupa mimpi

(1)

Jelata, nasibmu selalu

Senantiasa diombang-ambingkan sesaknya nafas para kehendak yang memaksa

Ketika setiap tetesan peluhmu tak pernah mampu membekas

Pada lipatan kulitmu nan tak lagi berdaging

(2)

Tatapmu yang pasrah dan

Langkahmu yang lelah tanpa daya itu

Hanya menjadi mangsa empuk para mulut serakah yang tak pernah mengenal kenyang

Menghisap habis nafasmu yang sesungguhnya sendirinya telah tersengal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun