merdeka itu masih berupa mimpi
(1)
Jelata, nasibmu selalu
Senantiasa diombang-ambingkan sesaknya nafas para kehendak yang memaksa
Ketika setiap tetesan peluhmu tak pernah mampu membekas
Pada lipatan kulitmu nan tak lagi berdaging
(2)
Tatapmu yang pasrah dan
Langkahmu yang lelah tanpa daya itu
Hanya menjadi mangsa empuk para mulut serakah yang tak pernah mengenal kenyang
Menghisap habis nafasmu yang sesungguhnya sendirinya telah tersengal
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!