Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pecah Seribu

16 Juli 2022   23:25 Diperbarui: 16 Juli 2022   23:30 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Kenapa tiba-tiba kau bilang tak sayang padaku

Bukankah kemarin baru saja kita beriringan mesra

Mengapa mendadak kau lupakan janji setiamu

Mungkin kau lupa 'tlah sejak lama hati kita berpadu  

(2)

Pernah kuingatkan padamu ketika mula kali kau merayu

Bahwa kita mendayung kasih di atas laju biduk yang keliru

Namun kau menjawabnya dengan mempererat pagutanmu

Mungkin kau lupa bahtera kita 'tlah berkayuh teramat jauh    

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun