Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Matahari Terbalik

19 Juni 2022   08:23 Diperbarui: 19 Juni 2022   08:30 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Pagi masih sangat dipenuhi kantuk

Namun di sebuah dapur sedari tadi 'tlah bangun terjaga

Bersama'an dengan kumandang azan subuh

Gelas dan piring telah bersih dan rapi

(2)

Selanjutnya tumpukan kain dan baju kotor tertegun

Menunggu giliran diulas sapa pula

Lengan berotot itu terlihat sangat cekatan berbagi peluh

Sejenak kemudian berbisik nyanyian jemuran

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun