Suapan terakhir butiran tekwan yang mulai dingin menyadarkanku
Aku masih berpijak di ibukota yang mulai panas menggeliat Â
Secepatnya kubereskan ransel cita-citaku yang sempat tergolek lamunan
Lalu bersegera berupaya berlari kencang memburu teriknya matahari  Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!