Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membasuh Langit

17 Juli 2021   09:46 Diperbarui: 17 Juli 2021   09:57 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Sekumpulan kata melompat di batas kota

Mengikuti ingin membaca jemari hari

Pada halte koma berselonjor melepas penat

Hanya derap sepatu membanjiri jalanan 

(2)

Sepagi ini tlah mengeja nafas waktu  

Terlihat deretan rumah kehilangan ramah

Lampu penerang sisa semalam tak hendak padam

Membasah lantai-lantai berseraknya asa  

(3)

Mungkinkah kata salah menempatkan koma

Atau sekumpulan derap sepatu yang tanpa tanda baca

Atau doa-doa yang lalai meninggalkan terompahnya

Di sudut halte nafas waktu tersengal tanpa kata    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun