Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Selembar Daun Nangka

28 Mei 2021   09:49 Diperbarui: 28 Mei 2021   09:58 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Selembar daun nangka gugur

wajahnya masih hijau, tetesan getah segar masih melekat di tubuhnya

Kumpulan ulat daun berkerumun melingkupinya

Mengerat serat nafasnya yang bersisa

(2)

Di antara lembaran daun tua yang dahulu

Selembar daun nangka yang gugur itu terserak bersama kisah masa lalu

Dia menggeliat perlahan berupaya melepas pelan segala peluh   

Tak ada siratan kesah nan tersua

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun