(1)
Telah 40 tahun melangkah mengukur penat
Berkelana menembus nafas
Melibas debu
Melintas padang nafsu
(2)
Acap gugup menelan dahaga
Dipagut sunyi sendirian di atas sajadah malam
Lalu, berhenti sejenak di halte iqra'
Membaca rambu ilahi
(3)
Kadang muncul pelangi di pelupuk hati
Bak kompas lurus nan menari
Indah warnanya menggoda arah menapak diri
Seperti terdapat sungai ingin yang dihuni 70 bidadari Â
(4)
Ini ramadhan suci
Istiqomahlah dalam kesucian niat
Bisik hati terngiang lagi
Hati yang telah setia menjadi teman perjalanan diri tanpa kesah
(5)
Semula, ranselku dipenuhi terompah harap
Tempat berkumpulnya nafsu
Kini, setelah 40 tahun melangkah mengukur penat melibas debu
Yang tersisa hanya Engkau saja ya Allah  Â