Di sebuah dapur restoran
Menjelang waktu berbuka puasa tiba pada suatu sore itu
Berkumpul para buah-buahan:
Pepaya, Mangga, Jeruk, Alpukat, Kelengkeng, Nanas, Apel dan Anggur, mereka mewakili segala jenis buah-buahanÂ
Kawan-kawan, pepaya membuka suara,
Sebentar lagi masing-masing kita akan akan berpisah dan menempati kediaman baru sesuai keinginan manusia dan entah kapan kita dapat dipertemukan kembali ..
Kira-kira seandainya dapat berpesan, pesan dan harapan apa yang kalian ingin sampaikan kepada manusia, berkata pepaya penuh wibawa
Mangga yang pertama merespon dengan mengangkat tangannya ..
Kalau saya, inginnya manusia jangan hanya melihat penampilan kulit saya yang kuning ranum dan harumnya tubuh saya saja yang tampak dari luar padahal saya juga punya kelemahan, kadang kala tubuh saya digerogoti ulat dan harumnya tubuh saya bukan berarti tubuh saya pasti manis pula dinikmati manusia, saya tak ingin manusia kecewa karenanya .. saya ingin manusia menerima saya apa adanya
Pepaya tertegun sejenak lalu pandangannya diarahkan kepada jeruk, alpukat,kelengkeng, nanas, apel dan anggur  ..
Berkata jeruk, saya sependapat dengan mangga, kita ini telah berkurban dengan tulus untuk menuruti dan memenuhi  kebutuhan nafsu manusia, keinginan saya sederhana, terimalah keadaan saya ini apa adanya manis atau asam, jangan campakkan saya ketika telah dicicipi ..
Mendengar suara hati jeruk, spontan  semua buah yang lain mendukung dengan kebesaran jiwa .. , sependapat kata mereka serentak!
Masih ada yang ingin disampaikan?, berkata pepaya .. , kami semua setuju dengan pesan dan harapan mangga dan jeruk, kami berharap manusia pandai bersyukur, itu saja berkata nanas mewakili yang lain
Baiklah, berkata pepaya sayapun sependapat, ucap pepaya dengan bijak, semoga keberadaan kita memberi manfaat yang sebesar-besarnya kepada manusia tanpa mengharapkan imbalan ini didengar dan dipahami oleh manusia dan sebelum rapat ditutup mari kita sama-sama berdoa semoga pesan dan harapan kita dikabulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa, Aamiin  Ya Rabbal Alamin.  Â