Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Obrolan Terompah

13 April 2021   10:44 Diperbarui: 13 April 2021   11:33 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ada lagi sepasang terompah yang curhat tak kalah sedih

Mereka menceritakan tuan dan puan mereka yang tak pernah memberi waktu istirahat sejenak-pun

Diperlihatkannya kulit kaki mereka yang menghitam, pecah-pecah dan bernanah

Entah kenapa, sampai saat ini kami belum jua diberi hak untuk dicampakkan ujarnya lirih

[4]

Tiba-tiba menyeruak sepasang terompah kayu menyela

Mudah-mudahan ada diantara kita yang memperoleh kebebasan beristirahat mulai hari ini, ucapnya penuh harap  

Sebab tuan dan puan kita memulai puasa di bulan ramadhan

Mari kita semua berdoa dengan khidmat semoga doa kita dikabulkan tuhan  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun