[1]
Sampan tua itu menelanjangi matahari di teluk youtefa dipagi april nan cerah
Seorang perempuan paruh baya dengan bersemangat meneduhnya dengan kunyahan sirih dibibirnya
Siulan merdu pucuk mangove menggelinding bak manik-manik meriaki pesisir pantai enggros-tobati yang sejuk
Di kejauhan mata memandang jembatan merah nan gagah berdiri kokoh mewarnai laut dalam diam
[2]
Hutan perempuan terhampar indah dengan kecantikan laut khas papuaÂ
Tampak sekelompok orang mama-mama bercengkerama bertelanjang dada mencandai nakalnya akar-akar bakau
Mereka memburu bia noor untuk mengasapi dapur dengan cintaÂ
Lamat-lamat nun dikejauhan lantunan lagu waniambe menghipnotis waktu agar perlahan saja berlari
[3]
Matahari kian meninggi kiranya kala keranjang mama-mama itu telah dijejali penuh bia noor
Senyum bahagia tampak menyelinap diantara kunyahan sirih merah yang kental berlarian diantara deburan ombak
Hari ini segala penat telah berlabuh damai di peraduan tonotwiyat yang sakral
Esok sekumpulan mama-mama itu akan kembali berbagi cerita dengan bertelanjang dada menelanjangi matahari di teluk youtefa
Â