[1]
Nun ketika perintah kemuliaan dititahkan-Nya
Langit, gunung nan tinggi dan tajam menjulang sembunyikan muka
Maha lautan samudera luas tenggelam lenyap dalam hening pasi tak beriak
Semesta makhluk menjelma tiada dalam keberadaan titah
[2]
Dalam diam yang senyap sang pemula pembawa kitab-Nya pun menyela,
Segala titah baca sempurna dalam tanda baca-Mu kami runduk
Tak bersisa ruang meski sekejap juapun kecuali hanya memuji kebesaran-Mu
.. Usah baca kitabmu yang jua sepenuhnya atas kehendak-Ku, kembali bertitah-Dia
[3]
Lalu, atas kehendak-Nya, sang khalifah mulia-pun menghuni bumi dalam ikrar terpujinya
Tingginya langit dan gunung diri meraut makna dalam kalam nan tiada lelap bertasbih
Lautan luas mau, merekat kaffah luruh segalanya dalam penghambaan bentaran sajadah suci
Dan, kudian masa mengalir jernihlah semua buah tak berdaun dalam cahaya cinta-Nya Â