Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Boneka dari Neraka

29 Januari 2021   20:05 Diperbarui: 29 Januari 2021   20:30 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Sebuah boneka meloncat dari neraka

Menunggangi malam dia merentang sayap turun ke bumi

Diam-diam sang boneka merupa manisnya kata

Lalu, dia mukim pada mulut-mulut lapar kuasa

(2)

Sebuah boneka meloncat dari neraka

Kini, dia tlah merupai rupa bak manusia biasa 

Dengan cepatnya, dia membelah diri bagai amuba 

Para lelakinya bersiasat tampan menawan hati, para wanitanya berbibir seksi dan bergincu tebal

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun