Pagi kiranya masih seperti yang dulu kala ketika malas menerjang
Nyanyian gerimis kian menjadi jadi meringkuk waktu yang telah kadung membeku
 Bercawan kopi tubruk baru tlah tumpah dihempaskan kesunyiannya sendiri
Namun seperti puisi, ia tetap saja memesrai huruf dan kata tanpa jeda
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!