Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Smiggle Puisi

26 November 2018   10:00 Diperbarui: 26 November 2018   10:02 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Pagi masih berkelindankan huruf dan kata nan malas

Nyanyian gerimis memola bulatan bening pada genang rindu hari yang beku 

Secawan kopi tubruk terhempaskan sunyi digigilnya sendirian  

Jemari pagi tak jua memaksa beringsut dari meringkuknya enggan  

(2)

Waktu sepertinya sengaja membiarkan dirinya bugil terlentang

Berasa pasti giur kemesraan yang dimauinya mengalirkan kelir pada langit berkabut

Ia tak sabar agar semua kejap liarnya asa cinta datang merajut warna kepastian

Seperti puisi menumpahkan kerinduan kekasih pada bercariknya lirik      

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun