Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jendela Rakyat

11 Agustus 2018   18:59 Diperbarui: 11 Agustus 2018   19:03 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Coba buka jendela itu, wahai kau yang di sana

Longoklah ke dalam, usah pakai basa-basi segala

Apa yang kau lihat di ruang tamunya yang berlumut

Ada sepasang pinggan usang dan kursi kayu patah

(2)

Coba kau sapu pandangmu di jendela yang lain

Jendela-jendela reot berjajar di sepanjang tatapmu

Wajah-wajah yang kau temukan semua sama luka

Berpasang banyak pinggan usang dan kursi-kursi tua

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun