Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rebutan Merampas Kue Rakyat

17 Juni 2018   07:56 Diperbarui: 17 Juni 2018   08:06 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Kue rakyat itu melambai di atas nyiur

Terhampar indah di atas sekerat tampah bambu hijau dialun masa

Terdapat bilyunan ikan yang berenang di sana

Tak terlupakan pula pulau-pulau indahnya berpantaikan mutu manikam utama

(2)

Kue rakyat itu melambai di atas nyiur

Terdapat sawah, ladang, ngarai dan gunung serta hunian hutan hujan lebat di sana

Ditingkahi nyanyian burung, lenguhan kerbau dan canda-gurau pelanduk  

Semua itu sempurna dengan kilau emas, batubara, timah dan berbagai mineral kaya lainnya

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun