Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menulis Puisi Lupa

16 Juni 2018   18:10 Diperbarui: 16 Juni 2018   18:40 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Pernah di suatu ketika, ilalang beranjak pulang

Ia membaca arah dimana matahari telah menunjuk sore

Tak sesuatu juapun dijumpainya di ladang

Hanya seonggok air mata petani yang mengering di galangan rekah

(2)

Nun di lembar baris koran kumal menyelinap sisa mata pena

Ia lupa pernah mengguratkan berbagai kisah tentang geliat para pahlawan

Seingatnya hanyalah gumpalan air mata jelata  saja

Yang deras mengalir tak putus di urat tawa para pejabat alpa

(3)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun