(1)
Pernah di suatu ketika, ilalang beranjak pulang
Ia membaca arah dimana matahari telah menunjuk sore
Tak sesuatu juapun dijumpainya di ladang
Hanya seonggok air mata petani yang mengering di galangan rekah
(2)
Nun di lembar baris koran kumal menyelinap sisa mata pena
Ia lupa pernah mengguratkan berbagai kisah tentang geliat para pahlawan
Seingatnya hanyalah gumpalan air mata jelata  saja
Yang deras mengalir tak putus di urat tawa para pejabat alpa
(3)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!