Mohon tunggu...
Frengky Keban
Frengky Keban Mohon Tunggu... Penulis - Jurnalis

Penulis Jalanan.... Putra Solor-NTT Tinggal Di Sumba Facebook : Frengky Keban IG. :keban_engky

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa yang Layak Dampingi Jokowi?

11 Maret 2018   19:42 Diperbarui: 11 Maret 2018   19:51 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walaupun pertarungan pilpres baru mentas tahun 2019 namun geliat parpol jelang pilres pun patutlah menjadi perhatian. Setelah sebelumnya sejumlah parpol seperti PDIP, Nasdem,Hanura, dan PPP menyatakan diri siap mendukung kembali sang petahana Presiden RI Joko Widodo, dengan berbagai pertimbangan salah satunya adalah bukti kerja nyata Joko widodo selama memimpin Republik ini bersama wakilnya Jusuf Kalla walaupun di awal kepemimpinan sejumlah pihak meragukan kapasitas dan kapabilitasnya sebagai pemimpin dengan beragam persoalan yang cukup kompleks untuk diselesaikan. 

Wajar saja, track recordnya yang hanya jadi walikota di Solo dan belum kelarnya Jokowi mengurus Jakarta adalah sebuah cermin yang tidak bisa disangkal kilauannya oleh masyarakat Indonesia umumnya. Namun keraguan itu sepertinya hilang tanpa bekas, berganti dengan acungan jempol sebagai gantinya. 

Bagaimana tidak perlahan tapi pasti Jokowi membuktikan dirinya sebagai sosok pemimpin yang paling dicintai rakyatnya dengan sejumlah program yang menyentuh kebutuhan rakyat dan sejunlah pembangunan di daerah-daerah yang terpencil dan terluar yang selama ini urung diperhatikan. Bukan tidak mungkin, alasan inilah yang kemudian membuat ke empat parpol kuduh 'nekad' mendeklarasikan diri mendukung Jokowi tanpa harus menuntut kadernya harus menemani Jokowi nantinya.

Bagaimana dengan partai lainnya di luar 4 partai tersebut? Hmhm..tidak lebih dari sedang mengutak atik, mencari siapa yang layak diusung guna mendekati elektabilitas Jokowi yang melejit tanpa saingan. Iya setidaknya figur yang dicaripun harus bisa menjadi lawan yang sepadan dengan Jokowi, jika tidak mau Jokowi kembali menjadi Presiden di Republik ini. 

Tidak dipungkiri bahwa masih ada nama Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto dan Agus Harimurti Yudhoyono kini santer muncul di permukaan sebagai lawan yang sepadan seorang Jokowi. Selain berasal dari partai yang punya basis massa jelas, keduanya pun punya kesamaan karakter yang sama-sama dari militer walaupun beda generasi tapi keduanya dipandang bisa memimpin republik ini. 

Khusus bagi Prabowo, perjuangan partainya di perhelatan pilgub jakarta kemarin dengan menempatkan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno menjadi gubernur dan wakil gubernur adalah sebuah nilai plus yang sudah barang tentu membuatnya lebih diunggulkan dari seorang AHY yang sebelumnya harus mengakui bahwa dirinya masih 'hijau' dan belum mampu bersaing dengan dua seniornya tersebut. Tapi ingat bahwa kini AHY bukan lagi anak kemarin sore, karena dengan bekal kerendahan hati dirinya sudah belajar tentang politik lebih baik dari sebelumnya yang membuatnya kini disebut-sebut layak sebagai presiden sebagaimana sang ayah SBY yang pernah memimpin daerah ini dua periode berturut-turut. 

Selain keduanya muncul beberapa nama lain yang mungkin juga pantas untuk RI 1 sebut saja Muhaimin Iskandar, Hari Tanoe, Anies Baswedan, Panglima TNI Gatot Bramatyo, Jusuf Kalla, Mahmud MD dan lainnya yang tentu akan menyemarkkan pilpres nantinya dan membuat pilihan masyarakat semakin bervariasi. 

Namun perlu disadari bahwa dengan semakin ketatnya aturan sebagaimana MD3 dengan menempatkan ambang batas minimal pencalonan presiden sebesar 112 kursi DPR RI (20%) yang berarti tetap mennguntungkan partai besar saja. Imbasnya, pilpres di tahun 2019 nanti hanya akan menjadi ulangan pilpres sebelumnya dengan menampilkan paling sedikit 3 calon yang kesemuanya bermuara pada pertarungan 3 partai besar yakni PDIP, Gerindra dan Demokrat dengan masing-masing koalisinya. Jika sudah begitu, nama-nama yang disebutpun setidak-setidaknya harus bersiap menjadi salah satu wakil mendampingi 3 kekuatan besar yang ada. Lalu siapa yang layak mendampingi Jokowi sebagai wakilnya?

Bagi penulis semua nama yang sudah diangkat dalam tulisan ini semuanya memang layak namun tidak semuanya kemudian serta merta dipasangkan begitu saja karena esensi seorang wakil adalah mempertahankan suara yang sudah ada bahkan menambah suara yang diraih Jokowi-JK pada perhelatan pilpres lalu tanpa melupakan bahwa hitungan politik bukan hanya soal figur semata namun geopolitik itu sendiri sebagai kekuatan. Buktinya JK yang mewakili Indonesia Timur mampu membuat suara Jokowi di masa itu cukup signifikan. Lalu bagaimana dengan nama-nama yang beredar di permukaan. 

Apakah semuanya sudah mewakili Indonesia sebagai satu kesatuan, yang disebut Nusantara ini? Walaupun nantinya Jokowi menetapkan wakilnya tanpa melihat keterwakilan wilayah tapi hemat penulis, dirinya sudah menciptakan kekuatan sendiri di Indonesia Timur yang selama ini memang jarang dikunjungi dan diperhatikan. Iya proses pembangunan yang signifikan di arah timur Indonesia belakangan ini adalah sisi kejeniusan kader PDIP ini untuk menciptakan sebuah basis baru jelang pilpres mendatang. 

Setidaknya jasa dirinya sudah menanamkan benih, merawat benih itu menjadi pohon besar yang sebentar lagi akan dituai hasilnya melalui buahnya. Dan penulis mengakhiri tulisan ini dengan selipan harapan bahwa siapapun yang dipilih Jokowi nantinya untuk menemani dirinya maju dalam perhelatan pilpres nanti bisa menjadi sebuah kekuatan tersendiri dalam upayanya bersaing memimpin kembali negeri ini. Kunci sudah ada tinggal Jokowilah memilih kunci yang tepat untuk membuka pintu perjuangan itu. Selamat menanti.....

Salam....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun