Jejak ranahku kian berwarna...meski tidak harus di negeri sendiri tetapi Tuhan tahu di mana karyaku akan berlabuh...
" jazakalloh khoir ukhty, untuk segala bantuan dan kerja samanya akhirnya KETUPAT UNTUK GAZA lahir untuk yang ke dua kalinya
Mungkin ini tidaklah istimewa namun ini sungguh impian luar biasa untukku juga anak-anak didik dalam asuhanku, melahirkan Ketupat untuk Gaza butuh proses perjuangan yang sangat berat.
Bersama 4 penulis cilik asuhanku kami berjuang melahirkan Ketupat untuk Gaza episode ke 2, novel yang tidak di terbitkan secara komersil oleh publishing terkemuka di Indonesia akan tetapi hak penerbitan di ambil alih oleh Palestina.
" alhamdulillah akhirnya sidang itu selesai...semua perjuangan kita berakhir juga...semua terasa plong "
ya aku bersama anak-anak asuhanku mengalami begitu banyak ujian ketika menerbangkan novel untuk Gaza...
Hasil Royalti yang kami terima harus terdzolimi di karenakan agency yang menjembatani tidak bertanggung jawab terhadap amanah yang telah kami berikanÂ
Sekali lagi ini adalah problematika penulis dengan agencynya, hak-hak yang tak terbayarkan dan sistem perlindungan terhadap penulis yang belum memiliki perundang-undangan...
Namun semua kembali kepada yang mengatur hidup, siapa yang menabur dia yang menuai...perjuangan selama hampir beberapa bulan akhirnya terselesaikan...sidang pengadilan untuk tuntutan royalti kami di setujui oleh pengadilan...perjuangan kami berhasil dan anak-anak didikku kembali tersenyum ceria
Ini hak kami...dan kalian harus hormati itu...
Terkadang segala sesuatu tidak akan tertulis dengan secara gamblang namun itulah aku, menikmati asyik apa yang aku mau...tidak dengan kamu atau yang lainnya...