Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Fotografer

Best in Opinion Nominee Kompasiana Award 2021

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Novel Fantasi untuk Siapa?

19 September 2021   03:32 Diperbarui: 24 September 2021   08:17 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Harry Potter menjadikan J.K. Rowling sebagai penulis novel fantasi terkaya sepanjang sejarah dunia. (Sumber: Via Popbela) 

Saya merasa perlu untuk menulis artikel ini. 

Beberapa waktu lalu, ketika saya membuka laman Twitter, ada kegaduhan yang seketika mencuri perhatian saya di topik "buku" yang saya ikuti—yang pada intinya muncul pertanyaan apa perlunya seseorang membaca novel fiksi? 

Menarik pikir saya. Saya jadi ada bahan untuk menuangkan kegelisahan saya selama ini ke dalam bentuk tulisan. 

Tujuannya sederhana agar tidak banyak lagi orang yang menganggapnya "sebelah mata".

Cerita fiksi adalah definisi sederhana dari cerita rekaan. Salah satu turunan cerita fiksi adalah novel—dan untuk novel fiksi, saya menaruh perhatian tersendiri pada genre fantasi. 

Cerita-cerita dalam bentuk novel fantasi mendapatkan tempat khusus bagi saya secara pribadi. Bahkan nama-nama besar seperti J.R.R. Tolkien dengan trilogi Lord of The Ring-nya, C.S. Lewis dengan seri The Chronicles Of Narnia-nya, J.K. Rowling dengan saga Harry Potter-nya yang telah diangkat ke layar lebar film (baca: yang pula menghasilkan pundi-pundi uang jauh lebih banyak dengan hak kekayaan intelektual berupa wizarding world serta menjadikan Rowling sebagai penulis fiksi fantasi terkaya di dunia)—dan penulis fiksi lainnya. 

Novel fantasi dianggap sebagai bacaan khayalan "tingkat tinggi". Banyak pula yang menyebutnya novel para "pembual". Ada lagi anggapan yang mengatakan jika novel fantasi hanya ditujukan untuk remaja belasan. 

Untuk yang terakhir saya sebutkan tidak selalu benar—meski tidak dapat dikatakan salah juga. 

Saya sendiri ada di antara banyaknya manusia dewasa yang jatuh cinta padanya; saya jelas tidak bisa dikatakan sebagai remaja. 

Lantas, novel fantasi ditulis untuk siapa?

Sebelum menemukan jawabannya, saya ingin berbagi tentang beberapa manfaat tersendiri yang saya dapatkan selama saya membaca novel-novel fantasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun