Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Fotografer

Best in Opinion Nominee Kompasiana Award 2021

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Biarpun Drakor sedang Naik Kasta tapi Kartun Jauh Lebih Bisa Membuat Hati Saya Gembira

4 Juni 2021   05:59 Diperbarui: 5 Juni 2021   19:27 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua orang anak-anak sedang menonton kartun. (Sumber: Pexel/Foto oleh Victoria Borodinova)

Saya penyuka kartun—dan sewaktu kanak-kanak, maraton kartun di hari Minggu adalah yang paling saya tunggu, seolah itu menjadi pengobat hati akibat rutinitas belajar dari Senin hingga Sabtu.

Dulu, sesuatu yang wajar bagi saya dan teman-teman di sekitar rumah saya saling bertandang dari rumah ke rumah cuma untuk menonton kartun di hari Minggu. Kadang kalau saya kangen masa-masa itu, saya suka senyum-senyum sendiri. 

Oh, God, time flies so fast, doesn't it?

Baiklah, masa kanak-kanak adalah masalah yang sentimental buat saya.

Namun, tengoklah beberapa tahun belakangan sepertinya drakor memang sedang menemukan zaman keemasannya ya? 

Hampir semua kalangan terbetot perhatiannya dengan aneka drama dari negeri ginseng ini, bahkan sekelas Ika Natassa, Alexander Thian, Prita Ghozie—sila cari tahu sendiri siapa mereka—tiga dari beberapa orang yang sedikit banyak mempengaruhi hidup saya, pun ikut "kepincut".

Namun, meskipun demikian, saya masih kukuh dengan pendirian: no drakor, so far so good.

Tolong perlu diingat bahwasanya drakor adalah semacam sinetron dalam versi beda negara. Dia hanya tidak seaneh jalan cerita sinetron Indonesia yang panjang episodenya katanya berdasarkan rating—alih-alih saya sebut menuhankan. Jadi, no hard feeling ya?

Mereka di luar sana mungkin boleh saja sedang keranjingan nonton drakor tapi saya punya jalan ninja saya sendiri untuk merasa gembira. Ya, menonton kartun jawabannya—dan bicara kartun, tontonan jenis ini punya tempatnya sendiri dalam diri saya.

Kartun itu selalu adil untuk ditonton, kawan; ia tidak menjadi tontonan mutlak anak-anak. Oke, saya ralat dulu, setidaknya itu berlaku untuk saya. 

Bagi saya pribadi, kartun jauh lebih "menggoda" saya dibandingkan drakor yang belakangan sedang naik kasta—dan tak peduli berapa usia saya sekarang, saya tetap suka tontonan jenis ini (baca: kartun).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun