Mengapa?
Jadi begini, jika kau mendidik laki-laki maka kau hanya mendidik pemimpin. Namun, jika kau mendidik perempuan maka kau mendidik sebuah peradaban. Bayangkan, peradaban?!
Saya tidak asal mengatakan ini meskipun mungkin bukan kali pertama kau tahu tentang hal tersebut. Namun, sejatinya bagi saya, tidak pernah segala hal yang menyangkut perempuan saya tanggapi dengan sambil lalu. Contohnya, beberapa hari lalu, saya pernah membaca satu cuitan sederhana di laman Twitter yang diberi like puluhan ribu.
"Sosok Ayah tuh ngaruh banget sama alur hidup anak perempuannya."
Satu baris yang menyentak, satu baris yang langsung saya simpan ke memori handphone saya melalui tangkapan layar.
Kau tahu apa artinya?
Artinya, semua laki-laki bisa jadi kunci peradaban itu jika ia yang memiliki anak perempuan selalu hadir dengan penuh ditiap perjalanan hidup anak perempuannya. Lakumu terhadapnya menentukan apa yang patut ia percayai di masa depannya, menentukan karakternya dalam berdamai pada hal-hal yang tak melulu dapat ia capai nantinya.
Caranya? Mungkin demikian kau akan bertanya.
Jawabnya...
Jangan sibuk melulu dengan duniamu.Â
Jangan sibuk melulu dengan pekerjaanmu.
Jangan sibuk melulu untuk hal-hal yang tak penting-penting amat untuk dikerjakan.