Mohon tunggu...
Cuttsilmi
Cuttsilmi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

"Padre, ada banyak hal yang ingin aku ceritakan. Mampirlah ke mimpiku."

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menyegerakan Satu Fase Kehidupan

22 Januari 2021   15:55 Diperbarui: 20 Juli 2021   21:31 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Butuh menyegerakan memang. Apalagi kemampuan. Tidak hanya kemampuan ba'ah atau finansial saja. Tanggung jawab dan mental juga perlu dikedepankan.

Di zaman ketika fitnah sudah tersebar luas seperti sekarang ini, rasa-rasanya setiap jomblo butuh untuk segera menikah. Tapi apa daya ia tak jua dipertemukan dengan pujaan hatinya.

Entah ke mana saja arah pikirannya berlalu lalang. Pergi jauh menghabiskan waktu dengan bayangan ketidakpastian. Akhirnya ia tersadar. Bahwa dalam hidup kita hanya bisa berserah setelah segala macam ikhtiar dioptimalkan. Ia kira Allah akan segera menyatukannya dengan seseorang yang bertahun-tahun ia harapkan sebagai tempatnya pulang.

Ia kira sebentar lagi akan berlabuh. Berhenti di perbatasan, lalu melanjutkan cerita kehidupan dengan bergandengan tangan. Tangan yang dapat merangkul serta memeluk erat segala kehidupan. Ia kira demikian. Tetapi Sang Pemilik Masa Depan, menyuruhnya untuk lebih bersabar. Sekarang ia sadar bahwa menyegerakan pernikahan tidak semudah yang dibayangkan. Butuh proses dan perjuangan panjang yang.. sedikit, melelahkan.

Gadis itu akhirnya tersadar dari lamunan ketika deringan ponsel bergetar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun