Mohon tunggu...
Kayla Audynia Rimadanti
Kayla Audynia Rimadanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Negeri Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Money

E-Commerce sebagai Solusi Krisis Ekonomi di Era Pandemi

26 Oktober 2021   23:59 Diperbarui: 27 Oktober 2021   00:58 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Seperti yang telah kita ketahui, pandemi Covid-19 telah melumpuhkan beberapa sektor penting di Indonesia, salah satunya adalah sektor ekonomi. Pembatasan aktivitas di luar rumah membuat banyak masyarakat kesulitan dalam menjalani pekerjaannya. Oleh karena itu, dibutuhkannya sebuah upaya inovatif agar masyarakat tetap dapat mencari nafkah tanpa harus beraktivitas di luar rumah. E-commerce dapat menjadi salah satu solusi untuk menghadapi permasalahan tersebut.

E-commerce adalah melakukan suatu aktivitas penyebaran, penjualan, pembelian, dan pemasaran produk dengan menggunakan jaringan internet atau jaringan komputer. E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 menggunakan banner elektronik dengan tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman website. Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 miliar pada tahun 2003. Di Indonesia jenis E-commerce yang umum digunakan adalah Business-to-Consumer (B2C), Consumer-to-Consumer (C2C), Business-to-Business (B2B), Consumer-to-Business (C2B), dan Online-to-Offline (O2O).

Jenis B2C adalah yang paling populer dikarenakan mudah diakses secara online serta bersifat dinamis. Jenis e-commerce ini juga mampu berkembang secara cepat. Alasan lainnya mengapa jenis ini menjadi favorit banyak orang, yaitu karena harganya yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan toko offline. Jenis C2C juga tidak kalah populer dari B2C. Jenis C2C biasanya menjual barang - barang bekas atau preloved yang masih layak. Metode transaksi yang digunakan dalam jenis ini adalah menggunakan COD atau Cash on Delivery. Di mana pembeli dan penjual saling bertemu dan ketika barang tersebut cocok dengan pembeli, baru kemudian dilakukannya transaksi tersebut.   

 

Selanjutnya, ada jenis B2B yang merupakan jenis e-commerce terbesar. Jenis ini membutuhkan modal yang tidak sedikit karena membutuhkan barang dalam jumlah banyak atau grosiran. Jumlah barang yang banyak dan grosiran ini nantinya akan dibeli oleh para penjual sebagai stok barang yang nantinya akan mereka jual. Lalu, jenis C2B yang menyediakan produk atau jasa. Ketika konsumen sedang membutuhkan suatu jasa seperti desain, editing, ataupun ilustrator maka mereka akan menggunakan e-commerce jenis ini. Kemudian, O2O yaitu melakukan promosi melalui media online agar konsumen tertarik membelinya secara offline. Biasanya, di dalam promosi tersebut akan dilampirkan beberapa promo untuk menarik minat pembeli.     

E-commerce telah terbukti mampu menghadapi krisis dan tantangan selama era pandemi ini. Adapun tantangan yang harus dihadapi seperti pembatasan jarak antara pembeli dan penjual serta pemasaran produk yang tidak bisa dilakukan secara offline. 

Namun, e-commerce juga memiliki dampak negatif seperti kehilangan finansial secara langsung karena adanya kecurangan serta pencurian data pribadi. Hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja karena hal ini dapat merugikan para penjual. Dengan demikian, pemerintah perlu menegaskan kembali UU kebijakan e-commerce yang telah ditetapkan. Tak hanya pemerintah, kesadaran para penjual maupun pembeli perlu ditingkatkan agar tidak saling merugikan satu sama lain. 

Jadi, pada era pandemi seperti ini penting untuk berpikir secara kreatif dan juga inovatif. Marilah bersama - sama ikut berkonstribusi untuk menurunkan angka Covid-19 di Indonesia dengan cara mematuhi protokol kesehatan dan menggunakan vaksin. Jangan lupa untuk makan dengan makanan yang bergizi dan rutin melakukan olahraga. Jika merasakan gejala Covid-19 segeralah menghubungi tim medis atau rumah sakit terdekat.  

    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun