Mohon tunggu...
Kayla Azzahra
Kayla Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis lepas

WNI

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Langkah Kominfo Atasi Kesenjangan Digital di Indonesia dan Dunia

1 Oktober 2022   08:14 Diperbarui: 1 Oktober 2022   08:17 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Langkah Kominfo Atasi Kesenjangan Digital di Indonesia dan Dunia

Dalam menghadapi era digital yang tumbuh kian pesat. Kementrian kominfo menyiapkan sejumlah program agar visi misi pesiden bisa terwujud. Salah satunya dengan digitilisasi menyeluruh berbagai bidang di Indonesia. Apalagi dengan terbentuknya Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi yang bisa dipakai sebagai senjata untuk mengamankan ruang digital kita. Kabarnya sosok hacker Bjorka kini menghilang di telan bumi dengan adanya pengesahan aturan tersebut. Pun negara kita bisa melangkah lebih baik lagi ke depannya.

Diberitakan sebelumnya, dalam perhelatan ITU PP 2022, Kominfo mati-matian berjuang agar dapat memuluskan dua misi penting yang diemban. Sebagai informasi, sidang ITU Plenipotentiary Conference (ITU PP) 2022 bertempat di National Museum of Contemporary Art yang berada di Palace of Parliament, Bucharest. Dalam acara tersebut, kominfo menyiapkan acara di sela-sela sidang dengan tajuk Indonesia Night.

Lewat acara tersebut dua misi penting Indonesia diharapkan terlaksana. Pertama, menempatkan kembali Indonesia sebagai anggota Dewan ITU Region E Asia - Australasia 2023-2026. Sejak tiga dekade lalu Indonesia sudah masuk di dalamnya, terakhir periode 2019-2022 bersama China, India, Jepang, Korea Selatan, Thailand, Filipina, Arab Saudi, Australia, Iran, Kuwait, Pakistan dan Uni Emirat Arab. Kedua yang tidak kalah penting memperjuangkan Doktor Meiditomo Sutyarjoko sebagai anggota Radio Regulation Board (RRB). 

Oleh karena itu, Kominfo berupaya menggalang dukungan banyak pihak agar kedua misi tadi dapat terwujud. Selain menggalang dukungan, keterlibatan Indonesia juga bisa menjadi upaya untuk mengatasi kesenjangan digital antara Indonesia dan dunia. Menkominfo berharap Sekjen ITU yang baru dapat bekerja sama lebih erat lagi dengan Indonesia.

"Indonesia sangat agresif di dalam membangun dan menerbangkan satelit di orbit. kita membutuhkan kapasitas satelit yang besar yang dalam road map Kominfo sampai dengan 1 Tbps atau sama dengan 1.000 Gbps. dan slot orbit itu kewenangannya ada di RRB ITU. sehingga kita perlu punya hubungan baik dengan Sekjen baru yang terpilih," pungkas pria kelahiran Ruteng itu.

Bak gayung bersambut, nama sekjen baru yang keluar yakni Doreen Bogdan-Martin sebagai Sekretaris Jenderal International Telecommunication Union (ITU) periode 2023-2026 langsung mendapat sambutan khusus dari Indonesia. Johnny Plate mengungkapkan kalau terpilihnya Doreen bukanlah hal yang mengejutkan lantaran kualitas perempuan asal US tersebut sangat cocok dalam menempati posisi strategis.

Johnny Plate juga menyebutkan pertemuannya dengan FCC dan UFCC dan mengungkap komitmen Indonesia dalam mendukung Doreen. Sebagai gantinya, secara resiprokal US akan memberikan dukungan kepada Indonesia. Lantaran keakraban tersebut diharapkan kerjasama Indonesia dan ITU tercipta dengan baik.

Menkominfo menyebutkan ada sekitar 2,7 miliar orang di dunia yang belum mendapat koneksi internet. Untuk itu diperlukan sebuah solusi bersama untuk memperkecil kesenjangan tersebut. Upaya ini nantinya juga sesuai dengan Agenda Connect 2030 dan Rencana Strategis ITU. Nantinya pertemuan menteri digital G20 (DEWG G20) awal bulan akan memberikan perhatian penuh bagi mereka yang tidak terlayani dunia digital. 

Di forum sendiri telah tercapai kesepakatan untuk menangani masalah prioritas, yakni digital connectivity, digital skills , digital literacy, data free flow with trust dan cross border data flow atas dasar keabsahan, keadilan, dan transparansi. Indonesia mengapresiasi dukungan dari ITU atas inisiatif Smart Village dan Smart Island sebagai salah satu dari hasil konkrit DEWG.

Sedang dalam negeri sendiri seperti yang diuangkap Menkominfo, rencananya pada kuartal kedua 2023, Indonesia akan meluncurkan 2 unit High Throughput Satelit berkapasitas 150 Gbps di Geo Earth Orbit. Satelit ini untuk mendukung akses internet khusus di lebih dari 150 ribu fasilitas umum di daerah tertinggal, terdepan dan terluar dari Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun