Mohon tunggu...
Kautsar Luthfian Ramadhan
Kautsar Luthfian Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Kimia, Nikmati juga konten menarik SpotiCay di platform lainnya (Instagram, Youtube, Spotify, Tiktok)

Teknik Kimia | Pengetahuan | Kisah Pribadi | Opini |

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merasa Belum Dewasa? Ini Dia 7 Tanda Seseorang Telah Dewasa

8 Juni 2021   09:10 Diperbarui: 8 Juni 2021   09:22 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

7 tanda seseorang benar benar dewasa

Hai kenalkan namaku Kautsar Luthfian Ramadhan, tapi lebih akrab disapa Icay. Sejujurnya aku adalah orang yang cukup dewasa, namun beberapa orang masih menganggapku kekanak-kanakan. Kata kata bunda selalu menjadi pegangan dalam hidupku, bunda bilang "dewasa adalah seni dalam memilih". 

Aku mulai berpikir, bila dewasa adalah seni dalam memilih, maka apakah ketika aku memilih untuk tetap bersikap kekanak-kanakan adalah prosesku menjadi orang dewasa ?

Bagaimana kamu tahu jika seseorang sedewasa penampilan mereka? Apakah Kakekmu benar-benar Bijaksana seperti yang dia katakan? Meskipun kita sering mengasosiasikan kedewasaan dengan usia, ada juga kedewasaan emosional yang perlu dipertimbangkan. 

Kamu tidak perlu berusia tujuh puluhan untuk menjadi dewasa secara emosional atau bijaksana, beberapa orang dapat memasuki kehidupan dewasa mereka dengan baik, namun Mereka tidak memiliki kedewasaan sisi emosional. Jadi bagaimana kamu bisa tahu jika seseorang benar-benar dewasa dan bijaksana?

Inilah tujuh tanda bila seseorang benar-benar dewasa.

Nomor satu, pilihan mereka didasarkan pada karakter mereka bukan perasaan mereka, apakah kamu membiarkan emosimu mempengaruhi sikapmu dan keputusanmu? apakah ini sering menghasilkan keputusan yang buruk? 

Mereka yang secara emosional telah matang, sebagian besar pilihan mereka pada karakter mereka yang bertentangan dengan perasaan mereka, mereka mengambil waktu untuk menilai situasi dan mengevaluasi. 

Mereka memiliki sejumlah value yang mereka jalani, dan nilai-nilai inilah yang memimpin mereka daripada emosi negatif yang tiba-tiba datang. 

Karakter merekalah yang akhirnya mengendalikan emosi mereka. Mereka hanya perlu mengingat siapa jati diri mereka dan apa yang mereka perjuangkan untuk menenangkan Perasaan bias apa pun yang dapat berkontribusi pada pengambilan keputusan yang buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun