Mohon tunggu...
Kaum Milenial
Kaum Milenial Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Awas, Paham Radikal Sudah Mulai Menjangkiti Kalangan Terdidik Indonesia

10 Juni 2018   20:13 Diperbarui: 10 Juni 2018   20:24 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi ll dokpri

Tanpa disadari, paham radikalisme ternyata telah menjangkiti sebagian kalangan terdidik, diantaranya kelompok profesional, mahasiswa dan pelajar. Hal itu sebagaimana yang diungkap oleh penelitian Alvara Research Center pada Juni 2018.

Adanya penelitian ini sangat penting agar menjadi 'early warning system' bagi pemegang kekuasaan untuk selalu waspada dengan kemunculan kaum fundamentalisme agama yang berorientasi pada pendirian negara Islam.

Meski dalam riset ini ditemukan bahwa ormas Nahdhatul Ulama (NU) dan Muhammadiyyah masih menjadi organisasi yang paling populer di kalangan terdidik, namun terdapat temuan menarik lainnya. Bahwa Front Pembela Islam (FPI), LDII (Lembaga Dakwah Islamiyah Indonesia), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan juga Hidayatullah juga memiliki popularitas yang sangat tinggi.

Popularitas FPI di kalangan profesional mencapai 99,1 persen, di kalangan mahasiswa 82,4 dan di kalangan pelajar mencapai 68,9 persen. Popularitas LDII di kalangan profesional mencapai 63.4%, di kalangan mahasiswa 48.5% dan di kalangan pelajar 41.4%.

Popularitas HTI di kalangan profesional mencapai 49.1%, kemudian di kalangan mahasiswa 37.2%, dan di kalangan pelajar 21.7%. Popularitas Hidayatullah di kalangan profesional mencapai 32.9%, di kalangan mahasiswa sebesar 8,4% dan di kalangan pelajar 9.8%. Secara umum, Popularitas FPI, LDII, HTI dan Hidayullah lebih tinggi di kalangan Profesional dibandingkan dengan di kalangan Mahasiswa dan Pelajar.

Riset Alvara tersebut juga menemukan bahwa kalangan terdidik pada umumnya sudah dapat mengenal karakteristik setiap Ormas. Ormas NU dan Muhammadiyyah dinilai santun dan toleran, sedangkan ormas FPI, HTI dan LDII masuk ke dalam satu kelompok dengan citra ormas Islam yang ajarannya keras dan kaku.

Kemudian, bagi kalangan terdidik, NU merupakan ormas Islam yang dinilai paling dekat.  Terdapat 40.6% Profesional, 34.7% Mahasiswa, dan 45.4% Pelajar yang dekat dengan NU. Sedangkan, kalangan terdidik yang dekat dengan Muhammadiyah mencakup 13.3% untuk Profesional, 11.6% untuk Mahasiswa, dan 13.6% untuk Pelajar.

Di sisi lain, kalangan Profesional yang mengaku dekat dengan FPI sebesar 2.6%, HTI 1.4%, LDII 1.4%, MTA 0.1%. Jika di total jumlahnya mencapai 5.5%. Sedangkan kalangan Mahasiswa yang mengaku dekat dengan FPI sebesar 1.0%, HTI 0.6%, LDII 0.5%, MTA 0.2%, FUI sebesar 0.2%. Jika di total jumlahnya mencapai 2.5%.

Kemudian, kalangan Pelajar yang mengaku dekat dengan FPI sebesar 1.7%, LDII 0.8%, MTA sebesar 0.5%, HTI 0.5%, Hidayatullah sebesar 0.3%. Jika ditotal jumlahnya mencapai 3.8%.

Dalam riset ini juga ditemukan fakta yang cukup mengkhawatirkan, dimana dukungan untuk mewujudkan negara Islam/Khilafah mulai mengkhawatirkan. Hal itu terbukti dari jumlah yang setuju untuk memperjuangkan negara Islam sangat besar, yaitu melebihi 10%. Hal itu secara tidak langsung menunjukkan bahwa gairah untuk memperjuangkan negara Islam sudah tertanam dan siap menjadi sebuah aksi yang nyata dengan dalih untuk penerapan syariat Islam.

Secara umum, riset dari Alvara Research Center menyimpulkan bahwa penetrasi ajaran intoleransi dan radikal telah masuk di kalangan terdidik (Profesional, Mahasiswa dan Pelajar). Terdapat indikasi kuat bahwa kalangan terdidik telah terpapar ajaran intoleransi dan radikalisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun